Fakta Unik Film Pengabdi Setan (2017)
Film Pengabdi Setan dinobatkan sebagai film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Bayangkan saja, jumlah penontonnya saja melebihi aempat juta jiwa. Film besutan Joko Anwar ini juga mampu memenangi tujuh gelar dari tiga belas nominasi yang diikutinya dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Film ini juga ditayangkan di 42 negara seperti Malaysia, Brunei, Taiwan, Jepang, Singapore, Thailand, Spanyol, Amerika Serikat dan lain-lain. Sungguh pencapaian yang menakjubkan.
Selain sukses dalam prestasi dan penjaringan penonton terbanyak, Pengabdi Setan juga mampu membekaskan respon positif dari pengamat film dan masyarakat luas. Ini bisa dibuktikan dari tanggapan mereka di situs-situs review film. Film ini mampu memberikan atmosfer horor yang amat menakutkan. Semua ini juga tak terlepas dari semua unsur pembuat film yang mampu menyajikan film sespektakuler ini, sehingga banyak menyabet gelar pada FFI 2017.
Film ini berkisah tentang sepasang suami istri yang belum dikaruniai keturunan hingga sepuluh tahun pernikahan mereka berlangsung. Kemudian mereka mengikuti sebuah aliran atau sekte penyubur kandungan untuk mencapai keinginan mereka agar punya anak. Namun sekte ini berafiliasi dengan setan dan memuja iblis yang tentu sangat beresiko dengan kehidupan mereka di kemudian hari. Sepasang suami istri itu pun berhasil mempunyai empat orang anak hingga akhirnya sang istri jatuh sakit selama beberapa tahun dan meninggal dunia. Ternyata peraturan dalam sekte itu mengharuskan penyerahan anak terakhir saat berusia tujuh tahun. Tidak ada yang tahu ketentuan dalam sekte ini kecuali seorang pria bernama Budiman. Hingga akhirnya Ia lah yang menyelamatkan keluarga itu.
cinemapoetica.com |
Terlepas dari itu semua, ternyata ada beberapa fakta unik yang bisa kita amati dari film remake dari film tahun 1980 yang juga berjudul sama ini. Berikut adalah fakta-fakta unik dalam film Pengabdi Setan (2017);
1. Celaka Bagi Penghalang
Dalam film Pengabdi Setan, semua tokoh yang berusaha menghalangi rencana para anggota sekte dan iblis akan mengalami celaka. Sebut saja sang nenek yang sedari awal sudah menariuh curiga dan merasa sesuatu tidak beres dalam keluarganya. Ia meninggal tercebur ke dalam sumur beberapa saat setelah menuliskan surat permintaan bantuan kepada sahabatnya, Budiman yang mengetahui seluk beluk permasalahan. Tokoh Hendra juga mengalami kematian. Saat ia berusaha menjadi perantara dan mengunjungi Budiman, perjalanan pulang Ia diganggu sosok hitam di tengah perjalanan hingga motor yang dikendarainya oleng dan akhirnya tewas tertabrak truk. Tak hanya Hendra, Pak Ustadz yang merupakan ayah Hendra juga meninggal. Ia yang merupakan tetangga dan tokoh yang memberi dukungan spiritual dengan menganjurkan untuk selalu beribadah. Pak Ustadz akhirnya meninggal dunia terbunuh oleh kawanan iblis saat bermalam di rumah Rini.
2. Terbunuhnya Sang Ustadz
Satu hal yang paling membuat film ini mempunyai nilai artistik yang tinggi dan alurnya sulit untuk ditebak adalah terbunuhnya Sang Ustadz. Saat Ustadz mencoba bermalam di rumah keluarga Rini sebagai salam perpisahan sebelum mereka pindah ke kota, membuat ekspektasi bahwasanya Ustadz inilah yang nantinya akan menolong jika suasana belum benar-benar aman. Namun dugaan itu ternyata salah. Ustadz justru terbunuh oleh kawanan iblis yang telah mengepung rumah itu untuk menjempur Ian (yang merupakan anak terakhir) dan akan diserahkan kepada iblis.
3. Biji Saga
Dalam film ini, biji saga yang berwarna merah digunakan sebagi simbol bahwa penjemputan anak terakhir pemuja setan sudah hampir tiba saatnya. Barangkali biji saga ini digunakan sebagai lambang kesuburan dan mistis karena warnanya yang merah menyeramkan. Pada malam hari sebelum Ian tepat berulang tahun yang ke tujuh, segerombolan anggota sekte yang berpakaian serba hitam dan membawa payung yang juga hitam menjatuhkan segenggam biji saga merah di depan rumah.
4. Koreksi Artikel Majalah Maya
Pada mulanya, artikel tulisan Budiman dalam Majalah Maya berisi bahwa sekte pengabdi setan ini bisa disangkal jika anggota keluarga tidak merelakan kepergian satu sama lain, dalam artian mereka harus bersatu dan harus saling menyayangi. Mereka cukup bahagia karena berhasil melewati malam itu dengan selamat dan bisa mempertahankan Ian. Serta mengusir para anggota sekte yang dikiranya akan menjemput Ian. Esok paginya mereka pun sudah bergembira dan segera mengurus kepindahan ke kota. Namun ternyata kebahagiaan itu hanya sesaat. Rini teringat dengan surat yang diberikaan oleh Budiman saat ia temukan bersama jenazah Hendra lantas membacanya. Ia akhirnya menyadari bahwa ternyata anak terakhir bukanlah anak bapak mereka melainkan anak iblis. Sehingga malam itu juga kejadian berlangsung sangat buruk. Ian yang semula bisu mulai bisa berbicara, setan yang menyerupai ibu mereka datang ke rumah dan kawanan setan telah mengepung rumah. Semua nyaris celaka sampai akhirnya Budiman datang membawa pertolongan dan membiarkan Ian pergi bersama kawanan iblis.
What is the Difference between making money from home?
ReplyDeleteIt's possible to do more for an investment in a home. While a home is a febcasino casino, you can also go for it หาเงินออนไลน์ as a 1xbet hobby and enjoy it more. In