Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Lapak 'Sharing' Sorang Santri Indonesia di Maroko
in feeds

Legenda Kura-Kura di Pantai Kartini

gambar: kompasiana.com

Pada zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan besar yang berdiri kokoh di dasar laut, tepatnya di sebelah utara Pulau Jawa. Para penghuninya yang merupakan bangsa kura-kura hidup amat makmur di bawah kendali seorang raja yang
adil dan bijaksana.
Hal ini bisa dilihat dari kemewahan dan kemegahan istana kerajaan yang menyerupai surga bawah laut. Setiap mata yang memandang pasti menyesal jika harus berkedip walau sedetik karena harus melewatkan pemandangan yang amat menakjubkan. Betapa tidak, mata mana yang tidak menyesal manakala melewatkan pemandangan taman laut yang luas dengan beragam floranya, gemerlap lampu warna-warni penuh glamour, bangunan berlapis emas, menara menjulang tinggi berhiaskan mutiara, lengkap dengan interior dan inferior serba berlian permata? Tidak ada. Para rakyat pun hidup damai, bahagia nan sejahtera, lengkap dengan fasilitas yang serba kecukupan.
Seiring berjalannya waktu datanglah mata-mata dari bangsa ubur-ubur dan berhasil menyusup ke pusat pemerintahan. Setiap langkah ia hanya bisa menggeleng takjub dengan apa yang dilaluinya. Ia tak percaya ada kerajaan bawah laut yang semegah dan semakmur kerajaan kura-kura. Ia pun bergegas pulang dan membawa kabar gembira ini sampai pada Raja Ubur-ubur.

ingin dapat beasiswa di Maroko? Baca selengkapnya Informasi Beasiswa S1 Maroko
Dengan otak serakah dan tamaknya, Raja Ubur-ubur bermaksud untuk merebut tahta kekuasaan dari Raja Kura-kura. Semua pasukan lengkap dengan senjata dan perbekalan disiapkan untuk menggapai tujuan itu. Pada hari pertama penyerangan, Panglima Kerajaan Ubur-ubur mencoba membongkar benteng pertahanan Kerajaan Kura-kura. Namun karena solidnya pertahanan, Kerajaan  Kura-kura berhasil memukul mundur serangan Kerajaaan Ubur-ubur. Nampaknya Kerajaan  Kura-kura masih yang terkuat untuk saat ini.
Belajar dari kegagalannya, Raja Ubur-ubur meminta bantuan dari kerajaan sekutunya seperti Kerajaan Udang, Kerajaan Kepiting, Kerajaan Plankton, Kerajaan Lumba-lumba, dan kerajaan lainnya.
Seluruh kekuatan yang dikumpulkan dan strategi serangan yang dilancarkan cukup berarti untuk bisa melemahkan pertahanan Kerajaan  Kura-kura.
Hari-hari berikutnya serangan semakin gencar dilancarkan. Ibarat melawan seluruh makhluk di lautan, Kerajaan  Kura-kura mulai kewalahan. Begitu banyak prajurit kura-kura yang gugur, bangunan penting hancur, dan kondisi rakyat yang semakin kacau.
Kini serangan telah sampai pada istana kerajaan dan Raja  Kura-kura mulai putus asa dengan keadaan. Tiada pilihan lagi, Ia pun bersemedi memohon ilham dan keajaiban dari Sang Dewa yang maha segalanya agar kerajaannya bisa diselamatkan.
Keajaiban pun terjadi. Ia membuka mulutnya lebar-lebar dan memasukkan apapun yang ia miliki ke dalam mulutnya. Seluruh penduduk, barang dan bangunan istana telah hilang diperutnya. Tubuhnya semakin membesar, membesar, dan membesar. Alhasil, ilham itu mampu menyelamatkan apa pun yang masih dimilikinya namun ia harus menebusnya dengan  kehilangan kehidupan. Ia gugur terdampar tepat di Pantai Kartini Jepara.

*Cerita ini hanya fiktif belaka.

2 comments for "Legenda Kura-Kura di Pantai Kartini"

  1. Kasihan yah sang raja kura-kura, sudah baik sama rakyat tapi mati. ini ceritanya sad ending yah.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
[ klik disini 1X ] [ close ]