Kutipan Hikmah Prie Gs
Judul Buku: Waras di Zaman Edan
Penulis: Prie GS
Penerbit: PT Bentang Pusaka, cetakan 1, April 2013
Ada hikmah di setiap kejadian. Itulah yang sedang diungkapkan oleh Prie GS, seorang seniman, penulis sekaligus budayawan. Ia berhasil menangkap setiap detil peristiwa yang ia alami untuk kemudian ia raba dan ia temukan setiap hikmah di setiap kejadiannya, termasuk kritik sosial, ekinomi, pendidikan dan politik yang mewarnai wajah Indonesia.
Berikut ini beberapa kutipan menarik dari buku yang ditulisnya:
Realita sekarang, banyak perusahaan kesusahan mencari karyawan dan banyak orang kesusahan mencari pekerjaan. Semua karena satu ~pendidikan.
-the power of I CAN
-sebenarnya anak bisa mengajar dirinya sendiri, inlah sisi kreatif
Tiada tempat sebaik dan senyaman rumah. Semakin jauh pergi semakin dalam tertarik untuk kembali pulang. (10)
`Antara firasat dan prasangka`
Apakah ini berarti mudah? Tentu tidak. Namun sekali lagi, kalaupun ia sulit, apakah yang menakutkan dari sebuah kesulitan? Sekali lagi, kesulitan hanya membutuhkan keberanian untuk merampungkannya. (26)
Dalam paradoks demokrasi yang masih tinggi, tak mudah menafsirkan segala sesuatu karena memang tak mudah menyimpulkan niat. (29)
Tak ada cacat, rapi, dan seluruhnya sempurna. Saking sempurna sampai saya tak tertarik lagi karena tak ada rasa manusia di dalamnya. (30)
Memang selalu ada kemungkinan untuk lebih buruk, tetapi juga selalu ada kemungkinan untuk lebih baik. Inilah hidup. Ia menyediakan ketakutan namun juga menyediakan harapan. Tarik menarik antara harap dan takut itulah yang membuat hidup menjadi hidup. (31)
Ada sisa kemampuan yang kita tak tahu batasnya di mana. Pancing dia keluar, kalau perlu dengan paksa. (44)
Terhadap setiap kekurangan, sudut pandang negara miskin produksi adalah menuding, bulan menambal dan menambahi. Namun bisa jadi negeri semacam itu memang berniat untuk tidak mandiri dan janganlah negeri itu bernama INDONESIA. (54)
Setiap kita punya mandat, setiap profesi punya mandat, jika diingkari, ia akan berujung bahaya pada kemudian hari. (60)
Jangan anggap remeh soal remeh karena berbahaya paling berbahaya adalah bahaya yang tidak kita anggap berbahaya. Itulah alasan, kenapa soal-soal yang amat berbahaya lebih banyak berasal dari soal-soal yang tidak pernah kita duga. (61)
Maraknya baliho-baliho bergambar pas poto itu juga soal mudah jika ia hanya berarti gambar. Namun, jika ia adalah gambaran keinginan begitu banyak orang tmenjadi tokoh, itulah persoalan utamanya. Kenapa? ini jelas jkesalahpahaman karena ketokohan iu tidak terletak di dalamgambar. Ketokohan itu ada dalam kehidupan nyata. Seberapa jauh kedudukan kebaikan seseorang di dalam kenyataan, itulah sebenar-benarnya ketokohan. (66)
Ada banyak kerinduan di dalam hati ini yang ternyata dirawat alam semesta. Apa yang kita rindukan, akan disiapkan menjadi kenyataan di depan. Maka, rindukanlah, terutama kebaikan. (70)
Kata Albert Einstein, Alasan utama waktu diciptakan ialah agar segala sesuatu tidak terjadi bersamaan. (96)
Semakin kita terlibat pada sesuatu, sesuatu itu akan semakin berharga. Mkaka, semakin banyak kita melibatkan diri atas sesuatu, akan semakin banyak sesuatu itu menjadi semakin berharga. (107)
Salah satu ujian penting manusia adalah bangun pagi sebab seenak-enaknya tidur justru berpuncak pada dini hari. Sekantuk-kantuknya mata justru datang ketika kita harus bangun. Namun, Inilah ujian selengkapnya. Waktu tepat ketika manusia harus memulai bekerja adalah pagi. Saat kita harus bergiat adalah saat kita sangat ingin bermalas. Inilah kenapa ia disebut ujian. (108)
Hidup ini terlalu banyak memberi, tetapi yang jauh lebih kita ingat adalah soal-soal yang belum kita dapati. (123)
Jurnalis pada zaman virtual ini memiliki tugas amat berat untuk tetap bisa menulis gelas sebagai gelas, bukan sebagai ember apalagi gentong. (128)
Kata Charles Darwin, spesies paling kuat bertahan bukan tergantung pada kekuatan dan kecerdasannya, melainkan pada kecepatannya berubah menyesuaikan diri. Apapun, jika lambat berubah, akan diubah oleh si cepat berubah. (133)
Bnayak doa dikabulkan dengan cara yang tak bisa diduga dan pada waktu yang tak bisa ditentukan, itu intinya. Maka berdebarlah menunggu aneka ketakterdugaan dalam hidup hasil dari doa-doamu yang terpendam. (138)
Konsentrasi orang itu berbeda-beda. Itulah kenapa sumber kesedihan dan kegembiraan juga berbeda-beda. (152)
Otak kita pada hari-hari ini menjadi sangat sibuk untuk memilih aneka tawaran yang tak semuanya kita pahami, tetapi amat kita minati. Ada zaman ketika begitu banyak ketersediaan, tetapi mendatangkan kebingungan pilihan. (166)
Ada begitu banyak kata yang sepintas lalu menyakitkan, menyinggung perasaan, tak sopan, kasar, dan merendahkan, tetapi maksud pengucapannya tidaklah demukian. Memilih kata-kata yang baik memang penting, tetapi menangkap maksud baik jauh lebih penting. (175)
Begitu sibuk ita bergembira sampai lupa mengurus kegembiraan yang berbasis prestasi diri sendiri. Orang lain itu begitu penting untuk diperhatikan, dikagumu dan diidolakan sampai kita lupa merawat utu sendiri. (203)
Sudah tentu kegembiraan semacam itu tidak serta-merta. BUTUH UJIAN, BUTUH KUAT MENANGGUNG DERITA. Karena letak saya di bawah, semua orang jadi memandang saya bawahan. Ini menyakitkan. Namun, ini kesakitan wajib. Ini semacam mandatory fight bagi juara bertahan. Pertarungan yang bisa jadi tidak kita sukai, tetapi harus dijalankan. Kepada diri kita sendiri, saya menetapkan sejumlah keharusan. Penderitaan, ketika sudah menjadi keharusan akan memunculkan keberanian. Inilah sumber kekuatan seorang bawahan. (227)
Niat mendidik itu sekarang_kalauntak boleh dibahasakan tidak ada_pasti sedang merosot luar biasa. Lembaga pendidikan memang masih ada, tetapi sebagian besar wajah mereka terlihat sebagai lembaga yang sedang berjualan pendidikan. (232)
Post a Comment for "Kutipan Hikmah Prie Gs"