Kiat Sukses Tanam Cabai Saat Musim Hujan, Panen Tetap Melimpah
Dzehha Qaseem Cabe merupakan komoditi pertanian yang hingga saat ini masih menjadi tanaman primadona yang terus dibudidayakan oleh para petani.
Dalam budidaya cabe yang menjadi hambatan adalah serangan hama dan cuaca. Perlu anda ketahui bahwa buah cabe ini sangat sensitif terhadap kelembaban tinggi terutama pada musim penghujan.
Menanam cabe pada musim hujan membuat tanaman mudah terserang pathek (busuk buah),nama lain dari pathek adalah antraknosa.
Kondisi ini bagaikan dua sisi mata koin yang berlawanan dimana harga cabe di musim penghujan cenderung mahal namun serangan hama pathek sendiri menjadi begitu dominan dan kuat. Maka dari itu kita akan membahas mengenai cara menanam cabe di musim penghujan.
Berikut adalah langkah untuk menanam cabe di musim hujan.
1. Meninggikan Bedengan
Pada musim penghujan, bedengan untuk menanam cabai sebaiknya dibuat lebih tinggi dari biasanya, terutama pada lahan datar seperti persawahan. Pembuatan bedengan yang tinggi bertujuan untuk menghindari tanaman cabai terendam oleh air hujan yang menggenang. Genangan air pada parit-parit bedengan jika berlangsung dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanah menjadi lembab dan becek. Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Penyebaran spora dari patogen antraknosa ialah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.
2. Pengapuran dan Pengaturan pH Tanah
pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil. pH ideal untuk tanaman cabai antara 5,5 – 6,5, lakukan pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH rendah taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan,
3. Mengurangi Pupuk Nitrogen pada Pupuk Dasar
Pada musim hujan kandungan nitrogen bebas di udara sangatlah tinggi. Nitrogen sebenarnya sangat bagus untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman, hanya saja kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur patogen seperti antraknosa. Oleh karena itu pada saat musim penghujan sebaiknya pupuk nitrogen seperti ZA an UREA sebaiknya tidak dipakai. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar lalu ditambah dengan SP-36 dan KCL. Hal ini akan membuat perbandingan unsur Nitrogen menjadi lebih kecil.
4. Memanfaatkan Jamur Baik Sebagai Fungisida Alami
Jamur seperti Trichoderma, Gliocladium, Mikoriza, merupakan jamur antagonis bagi jamur dan bakteri patogen sehingga bisa dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabe anda dimusim penghujan dari serangan berbagai jamur dan bakteri patogen. Selain itu jamur antagonis seperti Trichoderma dan Mikoriza juga membantu dalam proses pengkomposan zat organik seperti pupuk dasar sehingga lebih mudah diserap akar tanaman.
Baca juga 12 Jenis Sayuran yang Mudah Ditanam di Rumah dan Cepat Panen
Penggunaan Fungisida alami ini merupakan langkah tepat yang aman dan menguntungkan. Pengaruhnya di musim hujan bagi tanaman cabe sangatlah protektif dan menyuburkan tanaman.
5. Mengatur Jarak Tanam Cabe
Jarak tanam cabe ketika musim hujan minimal adalah 50 cm, bisa juga menambahnya hingga 60 atau 75 cm. Tujuannya adalah agar sirkulasi udara menjadi lebih lancar serta cahaya matahari lebih merata kedasar dan sela-sela tanaman. Jarak tanam yang lebar juga akan memperlambat proses penularan penyakit jamur maupun bakteri ketimbang jika tanaman saling bersinggungan.
6. Menggunakan Plastik Mulsa
Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup bedengan. Hal ini akan menghalangi air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan sehingga air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan. Tanah bedengan menjadi tidak terlalu basah dan tidak cepat padat.
Baca juga Isi Waktu Luang Selama Belajar Online, Siswa SMK Tanam Sayuran, Punya Omzet Rp 3 Juta Sebulan
7. Menanam Varietas Cabe Yang Unggul dan Tahan Antraknosa (Pathek)
Perlu diketahui bahwa cabe keriting (cabe merah) ternyata lebih tahan antraknosa daripada cabe rawit kecuali cabe rawit kecil (Cakra). Cabe Merah sendiri dibedakan lagi menjadi beberapa varietas. Ingat baik-baik bahwa yang menjadi patokan ialah semakin kecil dan padat buah cabe, maka ia menjadi lebih tahan terhadap pathek (antraknosa). Diharapkan dengan menggunakan benih unggul dan perawatan maksimal maka buah cabe bisa lebih sehat.
8. Penggunaan Fungisida Kimia
Cara mengatasi pathek yang paling utama adalah penggunaan fungisida yang tepat. Jika sudah terjadi serangan maka intensitas penyemprotan fungisida kontak harus ditingkatkan. Gunakan fungisida kontak berbahan aktif propineb atau tembaga hidroksida yang juga berguna sebagai bakterisida.
9. Penyemprotan Kalsium dan Kalium
Untuk menambah daya tahan tanaman terhadap serangan patogen di musim penghujan maka gunakan pupuk khusus kalium dan kalsium. Namun perlu diingat bahwa ini sifatnya hanya menyehatkan bukan berarti bisa benar-benar bebas pathek.
Demikianlah beberapa langkah menanam cabe di musim hujan,semoga bisa bermanfaat dan hasil panen cabe yang optimal dengan harga jual yang tinggi. Selamat menanam.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91720/Strategi-Menanam-Cabe-Dimusim-Hujan/