Aku Dan Pohon Kudha
gambar: dokumen pribadi
Aku dan orang kampungku menyebut pohon ini pohon 'kudha' (baca: kudho). Aku sengaja menyebutnya demikian, bukan istilah umum atau istilah daerah kalian, karena aku memang belum mengetahuinya. Bahkan aku tak tahu kalian (mungkin) juga menyebutnya dengan istilah sama. Yang jelas aku tak tahu. Apalagi istilah latinnya.
Pohon ini tumbuh manja di sekitar rumah-rumah atau kebun. Sangat mudah ia hidup, cukup ditancapkan di tanah sudah bisa tumbuh bahkan cukup digeletakkan saja juga akan muncul tunas. Orang kampungku mempergunakannya sebagai pagar pembatas antara tanah satu dengan yang lain. Biasanya pohon ini dipotong dengan tinggi 2 meter yang kemudian tumbuh cabang-cabang batang pohon di atasnya.
Aku sangat bangga pada pohon ini karena
cairannya sangat banyak dan bisa dipergunakan untuk obat tetes mata. Kalian cukup memilih batang muda yang diameternya tidak lebih dari 3 cm kemudian potong lancip ujungnya. Teteskan cairan yang menetes dengan melengkungkan batangnya dan arahkan ke mata secara perlahan. Sensasinya akan membuat mata menjadi lebih fresh. Daunnya yang gurih juga menjadi menu favorit bagi kambing-kambing ternak. Ketika dihadapan si kambing ada ini daun, dijamin daun bakal ludes tak tersisa.
Selain itu pohon kudha juga mempunyai nilai ekonomi tinggi. Biasanya cabang pohonnya yang berdiameter lebih dari 5 cm ini dijual ayahku kepada tetangga. Lumayan, sekali tebang ayahku bisa menjual 30-50 batang. Dan untungnya lagi, dalam setahun ayahku bisa menjual hingga empat kali mengingat pertumbuhannya yang sangat cepat. Ditebang lalu tumbuh lagi. Ditebang tumbuh lagi, dan lagi.
Sewaktu muda aku bercita-cita agar kelak ketika aku menjadi kepala desa, aku akan menjadikan gerakan 'Menanam Sejuta Pohon Kudha' sebagai program unggulan. 'kan ku tanam jutaan pohon kudha di lereng pegunungan Muria. Aku yakin dengan kemampuan pohon kudha menyerap air yang hebat dan tingkat pertumbuhan yang cepat mampu menanggulangi bencana longsor yang belakangan ini sering terjadi. Aku tak ingin kejadian yang menimpa pamanku terjadi pada banyak orang. Di samping menambah pasokan oksigen dan sumber mata air.
Kalian tahu, kan, kampungku yang merupakan daerah pegunungan sekarang tak sesejuk dan seeksotis dulu. Sama halnya dengan kondisi hutan lain, hutan di sisi Muria sudah terjamah tangan manusia, gundul. Sumber air dari tahun ke tahun juga berkurang. Ini menurut survei pada surat kabar yang pernah kubaca.
Meskipun penilaianku terhadap pemerintahan desa sekarang ini bertaraf 'puas' namun aku berharap Pak Kades mau membuang waktunya untuk sekedar menengok postinganku ini. Beliau pasti akan tampak lebih berwibawa jika mau merealisasikan 'calon' programku ini. Itu jika beliau tak ingin mendapati saingan seberat 'aku' di pilkades-pilkades yang akan datang. (hehe punten, Pak Kadeses)
Playtech Casinos in Arizona 2021 - Dr.MCD
ReplyDeleteThe best online 도레미시디 출장샵 casino games at Dr.MCD 1xbet app If you prefer the traditional slot machines, or prefer filmfileeurope.com games with progressive jackpots, https://septcasino.com/review/merit-casino/ then 1등 사이트